Senin, 13 April 2009

Genius Enterpreneur dari Betawi



Zainal Abidin, Betawi tulen. Akrab dipanggil Jay. Lahir di Jakarta, 20 Oktober 1968. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Jakarta. Lepas SMA, ia memutuskan melanjutkan pendidikan tingginya di luar kota kelahirannya.


Sekembalinya dari Melbourne, Australia, dimana ia memperdalam pendidikan di bidang Perdagangan Internasional sekaligus belajar ilmu kehidupan, ia memulai karirnya sebagai konsultan bisnis. Sebuah situs Islam mengakomodasinya secara Gratisan menjadi konsultan dan penjaga gawang Klinik Bisnis selama hampir 5 tahun. Seiring dengan waktu mulai jadi motivator, dan sedikit naik pangkat jadi inspirator.

Terakhir, Ia diberi mandat oleh Dompet Dhuafa Republika untuk memimpin Institut Kemandirian, sebuah sekolah masa depan yang memiliki perhatian dalam pengentasan pengangguran dan pemberantasan kemiskinan. Setiap siswa, bisa belajar di sekolah ini tanpa dipungut biaya, sampai bisa mandiri. Bisa bekerja dengan keterampilan yang dimiliki, bisa juga berwirausaha sendiri. Jabatannya tidak tanggung-tanggung. REKTOR.

Tidak PD hanya dengan gelar sarjana peternakan, sejak 2005 ia menambahkan embel-embel PHD di belakang namanya. Bukan Philosophy Doctor hasil sekolah S3, tetapi Permanent Head Damage. Kepalanya memang sudah rusak permanen. Dan pekerjaan sehari-harinya memang merusak isi kepala orang.

Sehari-hari ngantor di Techno School, Komplek Panasonic Manufacturing, Jalan Raya Bogor KM 29 Jakarta Timur. Setiap Senin, adalah hari airing time baginya. Pagi, jam 05.00 - 06.00, dia manggung di Radio Trijaya 104,6 FM dalam acara Mutiara Pagi. Malamnya, ia pindah studio. Radio Suara Metro 107,8 FM menebar virus wirausaha ke seantero Jakarta jam 20.00 - 21.00 dalam acara Entrepreneur Genius. Dari kawasan Semanggi, ia bergeser ke jalan Merdeka Barat. RRI Siaran nasional Pro 3 (88,8 FM). Suaranya memecah malam Indonesia lewat acara Pojok Entrepreneur.

Baru-baru ini, ia menerbitkan sendiri buku tulisannya. Sebabnya, beberapa penerbit tidak bersedia menerbitkannya. Judulnya, Monyet Aja Bisa Cari Duit! Sarkastis? Ya. Sepertinya bangsa ini sudah kebal dari kata-kata inspirasi. Sudah kebal dari kata-kata motivasi. Mungkin kita butuh teror mental.

Itu sebabnya, Ia tidak ingin jadi Motivator. Ia tanggalkan profesi jadi Inspirator. Ia mau jadi Teroris. Bukan dengan cara meletakkan bom di badannya, dan meledakkannya di suatu tempat. Ia ingin meneror mental para pengangguran, agar secepatnya mengambil keputusan untuk mandiri.

Tidak menggantungkan nasib di tangan orang tua, orang lain atau bahkan pemerintah. Jika mereka masih betah menganggur, mohon maaf saja. Ia lebih hormat pada monyet dalam pertunjukan topeng monyet, yang bisa menghasilkan uang sendiri sekaligus menanggung biaya hidup tuannya. (Agus Ali)

Jay
Mental Surgeon Specialist

Bisa dihubungi di :

081 7654 4567
081 5889 3401

oriza@pacific.net.id

jayteroris@warnaislam.com

www.jay-ideas.blogspot.com

www.zainalabidin.net

YM : jayteroris

Sumber :
http://tangandiatas.com/?ar_id=MjUy
13 April 2009

1 komentar: